7 Langkah Realistis Menjaga Kesehatan Mental dalam Kehidupan Sehari-hari
Kuatkan.my.id - Di tengah tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, dan kecepatan arus informasi digital, kesehatan mental menjadi aspek yang semakin penting untuk dijaga. Tak hanya sebatas menghindari gangguan psikologis, menjaga kesehatan mental berarti membangun ketahanan diri terhadap stres dan menciptakan keseimbangan emosional dalam kehidupan. Artikel ini membahas cara menjaga kesehatan mental dengan pendekatan praktis dan berbasis wawasan ahli.
Untuk informasi lebih lengkap seputar cara menjaga kesehatan mental,
kamu bisa mengunjungi website kuatkan.my.id sebagai rujukan terpercaya.
1. Bangun Rutinitas Harian yang Seimbang
Rutinitas harian yang stabil dapat memberikan rasa kontrol
dan keteraturan, dua hal yang penting untuk kesehatan mental. Cobalah untuk
mengatur waktu bangun, bekerja, istirahat, hingga waktu tidur secara konsisten.
Dengan pola yang teratur, otak kita merasa lebih aman dan terhindar dari
kejutan stres yang tidak perlu.
Menurut beberapa penelitian, individu yang memiliki struktur
aktivitas harian cenderung memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih
rendah dibandingkan mereka yang menjalani hari tanpa rencana.
2. Sediakan Waktu untuk Refleksi dan Relaksasi
Waktu tenang untuk diri sendiri, meski hanya 10 menit
sehari, bisa menjadi penopang utama kestabilan emosi. Teknik seperti meditasi,
pernapasan dalam, journaling, atau sekadar duduk diam tanpa distraksi, telah
terbukti membantu menurunkan hormon stres kortisol.
dr. Ratna Sari, Sp.KJ, psikiater di RS Jiwa Provinsi
Jawa Timur, menyarankan agar setiap orang memiliki momen "detoks
pikiran".
“Kesehatan mental bukan hanya tentang tidak mengalami
gangguan, tetapi juga bagaimana seseorang mampu menghadapi tekanan sehari-hari
dan tetap berfungsi secara produktif,” ujarnya.
3. Kelola Ekspektasi dan Kurangi Tekanan Sosial
Media sosial sering menciptakan ilusi kesempurnaan yang bisa
menurunkan rasa percaya diri. Banyak orang merasa tidak cukup baik hanya karena
melihat pencapaian orang lain yang dibagikan secara visual.
Cobalah untuk:
- Membatasi
waktu bermain media sosial, misalnya hanya 1 jam per hari
- Meng-unfollow
akun yang membuatmu merasa tidak nyaman
- Mengikuti
konten yang edukatif atau memotivasi secara emosional
Dengan begitu, kamu bisa menjaga kesehatan mental dari
pengaruh eksternal yang merusak persepsi diri.
4. Jaga Hubungan Sosial yang Sehat
Koneksi sosial yang kuat menjadi pelindung penting dalam
menghadapi tekanan hidup. Ini tidak berarti harus punya banyak teman, melainkan
hubungan yang saling mendukung, jujur, dan penuh empati.
Kamu bisa mulai dari hal kecil seperti:
- Menelepon
teman lama
- Berbagi
cerita dengan anggota keluarga
- Bergabung
dalam komunitas positif, baik daring maupun luring
Sebaliknya, hubungan yang toksik atau manipulatif justru
menjadi pemicu gangguan mental. Tak ada salahnya untuk memberi jarak jika
hubungan tersebut merugikan emosimu.
5. Olahraga dan Nutrisi untuk Otak yang Lebih Sehat
Aktivitas fisik bukan hanya untuk tubuh, tetapi juga
menyuplai hormon endorfin yang membantu meredakan stres. Bahkan olahraga ringan
seperti berjalan kaki selama 30 menit sudah cukup untuk memperbaiki suasana
hati.
Jangan lupakan juga asupan makanan:
- Perbanyak
makanan yang kaya omega-3 (ikan, biji chia)
- Kurangi
gula dan makanan cepat saji
- Minum
cukup air agar metabolisme otak optimal
Kombinasi olahraga dan nutrisi sehat akan memperkuat sistem
saraf serta meningkatkan daya tahan mental dalam menghadapi tekanan hidup.
![]() |
Menjaga Kesehatan Mental |
6. Minta Bantuan Profesional Saat Dibutuhkan
Stigma terhadap kesehatan mental masih menjadi penghalang
banyak orang untuk mencari pertolongan. Padahal, berkonsultasi ke psikolog atau
psikiater sama pentingnya dengan berobat ke dokter saat sakit fisik.
Jika kamu mengalami gejala seperti:
- Sulit
tidur atau makan selama lebih dari dua minggu
- Merasa
putus asa terus menerus
- Kehilangan
minat terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan
...maka ini saat yang tepat untuk bicara dengan tenaga
profesional.
dr. Ratna juga mengingatkan bahwa deteksi dini adalah
kunci. “Semakin cepat kita tahu gejalanya, semakin besar peluang untuk pulih,”
katanya.
7. Praktikkan Rasa Syukur dan Mindfulness
Latihan mental seperti bersyukur dan mindfulness mampu
melatih otak untuk fokus pada hal-hal positif, bukan hanya masalah. Kamu bisa
memulai dengan menuliskan tiga hal yang kamu syukuri setiap hari sebelum tidur.
Mindfulness pun tidak harus rumit. Duduk diam selama 5 menit
sambil menyadari napas masuk dan keluar sudah bisa meningkatkan kesadaran
emosional dan mengurangi stres.
Beberapa studi menyebut bahwa praktik rasa syukur terbukti
dapat meningkatkan hormon dopamin dan serotonin, dua zat kimia otak yang
berperan penting dalam kebahagiaan.
![]() |
Menjaga Kesehatan Mental |
Artikel ini mengangkat pendekatan holistik dan nyata dalam
menjalani cara menjaga kesehatan mental. Bukan hanya berdasarkan teori,
tetapi juga melalui wawasan dari ahli dan pengalaman harian yang bisa langsung
kamu terapkan.
Kalau kamu ingin memperdalam wawasan dan mendapatkan
inspirasi positif lainnya, jangan ragu untuk mengunjungi kuatkan.my.id — sumber yang
memuat banyak konten bermanfaat untuk menunjang kesehatan mental dan
emosionalmu.